Sunday, June 7, 2009

Jangan lari dari kawasan wabak!!

Baru-baru ini kita digemparkan lagi dengan 2 kes Influenza A H1N1 di Malaysia, setelah hampir 2 minggu negara kita diisytiharkan bebas wabak tersebut. Apa yang lebih ‘menarik’, kedua-dua kes ini melibatkan pelajar Malaysia yang menuntut di ‘Kota Wabak’ – Amerika Syarikat. Wabak atau epidemic merupakan persoalan misteri dunia perubatan kerana kehadiran ‘mereka’ yang tidak diduga mampu meragut ribuan nyawa sekaligus dan mampu melenyapkan spesies manusia dari muka bumi ini andai tiada langkah pencegahan dan tindakan susulan…

Islam sebagai agama yang syumul, lengkap lagi menyeluruh, tidak pernah lari dari rujukan para ilmuan perubatan yang bijaksana, yakni yang mengetahui aplikasi ‘kehidupan berlandaskan syari’at’.

InsyaAllah, kita mulakan diskusi….

Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid r.a, bahawasanya Rasulullah saw. bersabda,

"Wabak Tha'un merupakan seksa atau azab yang dikirimkan kepada bani Israel atau dikirimkan kepada ummat sebelum kalian. Apabila kalian mendengar wabak ini menyerang suatu daerah maka jangan kalian masuki daerah tersebut dan apabila kalian berada di sana maka janganlah kalian keluar untuk menghindarinya,"

(HR Bukhari dan Muslim).

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Auf r.a, "Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda,

'Apabila kalian mendengar wabak tersebut menyerang suatu daerah maka janganlah kalian memasuki daerah tersebut dan apabila kalian berada di sana maka janganlah kalian keluar untuk menghindarinya',"

(HR Bukhari dan Muslim).

Diriwayatkan dari Aisyah r.a,dari Nabi saw. bersabda,

"Mati karena mengidap penyakit thaun termasuk syahidnya umatku karena akibat tusukan musuh kalian dari kalangan jin. Dan tapal seperti tapalan unta yang tumbuh di pangkal-pangkal kaki dan marraq (kulit tipis yang ada di bawah perut). Barangsiapa yang meninggal karena mengidap penyakit itu maka ia mati syahid dan barangsiapa tetap tinggal di daerah tersebut maka ia seperti orang yang sedang berjaga-jaga dalam jihad fisabilillah dan barangsiapa yang lari dari daerah tersebut maka ia seperti seorang yang lari dari perang,"

(Hasan,lihat kitab ash-Shahihah).

Ibnu Qayyim berkata, "Rasulullah saw. telah melarang umatnya memasuki daerah yang terkena wabak tha'un dan melarang orang yang sedang berada di daerah tersebut keluar darinya. Ini merupakan tindakan preventif dari Baginda s.a.w. Sebab memasuki daerah yang terjangkiti wabak bererti tindakan menentang mara bahaya. Tidak memasukinya merupakan pencegahan agar tidak mewabak di daerahnya dan penjagaan seorang insan terhadap dirinya. Dan itu (memasuki daerah wabah) merupakan tindakan yang bertentangan dengan syari'at dan akal. Bahkan menghindari diri dari daerah tersebut termasuk bab penjagaan diri yang dianjurkan Allah SWT, yakni penjagaan diri dari daerah mukim dan udara yang sudah tercemar oleh wabak penyakit."

"Pada sabda Nabi saw, 'Janganlah kalian lari keluar dari daerah tersebut'. Hadith ini tidak melarang keluar disebabkan adanya hal yang mendadak dan tidak pula melarang seorang musafir melakukan perjalanannya.

Perkataan ini tidak pernah diucapkan oleh ahli perubatan dan lainnya, bahawa ketika wabak menyerang manusia, mereka harus meninggalkan gerakan dan tinggal di rumahnya seperti benda mati. Tetapi seharusnya mereka berusaha untuk meminimumkan semua gerakan. Menghindari penyakit itu tidak seharusnya melakukan pergerakan kecuali untuk menghindari, sementara tetap diam dan tenang dapat lebih bermanfaat untuk hati dan tubuh, lebih bertawakal kepada Allah Ta'ala dan berserah diri pada ketentuan Allah.

Adapun sesuatu yang harus dilakukan dengan gerakan seperti buruh, pegawai, musafir, dan lain-lain tidak bisa dikatakan kepada mereka – “Kalian jangan bergerak sama sekali”

Jadi yang disuruh untuk ditinggalkan adalah gerakan-gerakan yang tidak diperlukan, seperti seorang yang sedang berlari menghindar dari penyakit.




Dilarangnya masuk ke daerah yang sedang terjangkit wabah memiliki beberapa hikmah:

Pertama: Menghindar dan menjauhkan diri dari sebab-sebab yang membahayakan.

Kedua: Menjaga kesehatan yang merupakan unsur hidup di dunia dan akhirat.

Ketiga: Jangan sampai ia menghirup udara yang tercemar dengan penyakit sehingga mengakibatkan ia sakit.

Keempat: Jangan sampai ia mendekati orang-orang yang sudah terserang penyakit. Sebab mendekati mereka dapat menyebabkan penularan penyakit itu kepada mereka.

Dalam kitab Sunan Abi Dawud dengan sanad yang marfu' disebutkan,

"Sesungguhnya qaraf itu menyebabkan kematian."

Ibnu Qutaibah berkata, "Qaraf adalah mendekati orang yang sudah terserang wabak."

Kelima: Menghindarkan diri dari ramalan-ramalan buruk dan dari penularan penyakit, sebab dua hal itu dapat mempengaruhi jiwa. Dan bagi yang memberikan ramalan jelek maka ia akan terkena kejelekan.

Wabak yang melanda dunia hari ini, seperti epidemic Influenza A H1N1, merupakan wabak penyakit berjangkit yang membawa maut. Langkah kuarantin yang diambil terhadap mereka yang dijangkiti atau disyaki dijangkiti, tidak lain sudah pun diterangkan dengan jelas dalam hadith-hadith di atas – iaitu jangan memasuki ke kawasan berwabak dan jangan pula lari dari kawasan tersebut.

Dalam situasi kini, terutama bagi pelajar-pelajar dan pekerja atau sesiapa sahaja yang berada di tempat yang dilanda wabak seperti di Amerika, bagaimanakah keadaan mereka? Menurut penjelasan hadith di atas, pergerakan mereka tidak perlu dibataskan. Pergerakan yang dilarang, iaitu mereka yang dilarang keluar dari kawasan berwabak adalah mereka yang tiada sebab untuk keluar melainkan untuk melarikan diri dari dijangkiti – maka itu seperti mereka lari dari medan perang.

Baru-baru ini, pelajar-pelajar yang bakal melanjutkan pelajaran ke Amerika (pelajar-pelajar American Degree Foundation Programme ,ADFP di INTEC), telah pun dimaklumkan tentang penangguhan atau pembatalan program pengajian mereka di sana ekoran penularan wabak berjangkit ini. Amaran juga dikeluarkan kepada orang awam agar menangguhkan sementara perjalanan mereka ke negara yang dilanda wabak.

Apa yang penting dan perlu lebih diketahui, tiada agama lain di dunia ini yang begitu komprehensif dan menyeluruh melainkan ISLAM, satu-satunya agama yang diredhai ALLAH s.w.t.

1 comments:

aizadiha said...

salam.jzkk, for all the hadiths..krn Allah untuk manusia,nice!=)

teruskan berjuang

Post a Comment